Berarti, pasti kepindahan gue ke Kebumen ini pasti juga punya sisi negatif dan sisi positif. Di awal kepindahan gue ke pelosok selatan tanah Jawa ini, gue belum bisa mengerti, Kenapa sih gue harus pindah, far far away from Jakarta? Dan saat gue bertanya seperti itu, gak ada satu orangpun yang bisa jawab. Dan saat gue tanya kepada Ebiet G. Ade, dia tak tahu jawabannya dan menyuruh gue untuk bertanya pada rumput yang bergoyang. Dan ketika gue bertanya pada rumput yang bergoyang, dia hanya diam dan sesekali bergoyang goyang karena terbawa oleh angin.
Putus asa, gue jalanin kehidupan baru gue selama 3 tahun kedepan dengan setengah hati, soalnya disini gue kayak orang ilang sih, orang orang sekitarpun gak ada yang gue kenal sama sekali. Pas orang orang gue tanya dengan Bahasa Indonesia, mereka menjawab pake Bahasa yang belum gue mengerti. Ya iyalah, faktor kebiasaan berpengaruh abis disini. Tapi, kekurangan itu bukan alasan buat berhenti menulis lembaran baru di kota ini.
Hari demi hari, detik demi detik gue jalanin disini. Berbagai pujian, cacian, kebahagiaan, kesedihan, kelaperan, kekenyangan, jatuh cinta, patah hati, dan lain lain, gue cerna lahap lahap. Itu semua menjadi bekal gue untuk bertahan hidup di kota asing ini. Perlahan, gue mulai cinta kota ini. Bukan karena gue mulai kenyang dengan semua bekal yang orang orang berikan, tapi gue mulai sadar, ini cuma sebuah fase. Gue ngerasa, gue persis kayak ikan cupang, walaupun dia dipindahin dari kolam A ke kolam B, tetep aja bisa hidup normal, bahkan bisa dapat teman baru.
Gue mulai dapet jawaban dari pertanyaan Kenapa sih gue harus pindah, far far away from Jakarta?
untuk melanjutkan lembaran baru hidup gue! that's the answer!!
Jadi, intisari dari post ini adalah. Gue seneng disini :)))))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Made In "linggalisu"