Sebenernya, kalo dipikir pikir, kita punya teman itu mungkin karena terpaksa ya.
Terpaksanya itu karena banyak hal. Mungkin, karena takut sendirian, takut cuma jadi patung dalam suatu situasi tertentu, dan juga mungkin karena takut digangguin setan.
Misal, waktu MOS SMA dulu, gue kagak punya temen, dan pada saat itu gue bingung mau ngapain. Dan karena gue pingin ngapa-ngapain, yaudah, gue coba ngupil nyari sesuatu yang bisa digali, dan ternyata masih bosen.Dan gue ajak ngobrol temen sebangku gue yang sama sekali gak gue kenal, Namanya Rafi. Dan gue berinisiatif mau bicarain soal film yang terakhir gue nonton.
gue: heh, kamu suka film? udah pernah nonton film suster ngesot insyaf lalu pergi haji?
Rafi: belum bro, aku lagi suka nonton film jepang hehe.
gue: oh, Miyabi ya?
Rafi: NAAAAAH IYAA, KALO GUE SUKA YANG BAGIAN PAS DIA..... TERUSSS......
Orang JKT sama orang sini ternyata kaga beda jauh -_-
Sekarang, Rafi jadi sahabat akrab gue di SMA. Begitulah simpelnya punya teman, karena terpaksa pingin ngapa-ngapain, jadinya cari orang buat diajak ngobrol, jadi deh punya temen.
Nah contoh lain, kalo misal malem malem lo lagi nonton masih dunia lain terus lo kebelet pipis. Keterpaksaan juga bisa dilakukan untuk mencari teman...
gue: aduh pingin pipis, dek temenin dong.
adek: ah nanti ah, ini kuntilanaknya belum keliatan.
gue: aku udah kebelet banget, ini udah keluar setetes :(
adek: ah kan mas udah gede, bisa sendiri kan?
gue: aku takut nanti ada lagi pipis ada yang nyolek pantat aku nnti pipisnya kemana mana :(
adek: dasar parno......
Benar sekali, ingin-pipis-tapi-ketakutan-karena-takut-dicolek-setan juga bisa jadi salah satu alasan untuk mencari teman. Maksudnya mencari orang untuk nemenin pipis.
Bisa jadi, karena keterpaksaan itu juga, seseorang yang terpaksa kita kenal untuk menjadi seseorang di hidup kita, menjadi seorang yang sangat berarti di hidup kita. Atau yang biasa dikenal dengan sebutan, sahabat :)
Jadi, jangan takut untuk terpaksa mengenal orang lain :)
Selasa, 22 April 2014
Senin, 03 Februari 2014
Impossible is Nothing
Banyak orang bilang, sesuatu itu ada tidak mungkinnya. Dengan kata lain,
sesuatu tersebut gak bisa dilakukan, atau enggak bisa dicapai. Dan
dulu, gue percaya banget dengan asas itu
Tapi, tanggal 25 Mei 2005, gue gak percaya lagi sama itu.
Jam
02.00, Gue dibangunin bokap gue karena pas itu ada pertandingan Final
Liga Champions antara Liverpool vs AC Milan. Kebetulan, Liverpool ini
adalah tim favorit gue.
Priiiiit... Babak Pertama pun dimulai. Semoga Liverpool jadi juara.
Beberapa
menit berjalan, Liverpool kejebolan 0-1, lewat tendangan volleynya
Paolo Maldini, si legenda hidup AC Milan. Gue masih santai, soalnya
pertandingan masih panjang.
Gak lama kemudian, Liverpool kejebolan lagi. Kali ini lewat Hernan Crespo. 0-2 buat Milan. Disaat seperti ini, gue mulai panik.
Dan
Liverpool pun kejebolan lagi. Crespo lagi lagi jebolin gawangnya
Liverpool yang dikawal Jerzy Dudek. 0-3 buat Milan. Dan gue mulai putus
asa, skor 0-3 sih mana bisa disamain. Akhirnya, gue pun mencoba tidur di
depan tipi meninggalkan Liverpool yang sedang berjuang di Istanbul,
Turki.
Tapi entah kenapa, pas mau tidur, gue berpikir
pikir kayaknya bakal ada sesuatu yang terjadi di babak kedua
pertandingan ini. Tapi gue juga gak tau apa.
Priiiiit...
Babak kedua pun dimulai, skor masih 0-3 buat Milan. Dalem hati gue
masih mikir pasti skor segini banyaknya gak bisa disusul sama Liverpool.
Gue nonton sambil pura pura tidur di samping bokap.
Beberapa
menit berjalan, sesuatu yang sepertinya bakal terjadi mulai menunjukkan
bahwa itu bakal bener bener terjadi. Liverpool memperkecil ketinggalan
jadi 1-3 setelah Steven Gerrard sukses jebolin gawangnya Milan yang di
kiperin sama Dida, kiper kelas wahid pada saat itu.
Belum
lama setelah Liverpool nyetak gol pertama, Liverpool nyetak gol lagi.
Kali ini tendangan Vladimir Smicer gak bisa ditepis Dida. 2-3 untuk
Liverpool.Gue mulai semangat lagi nonton Liverpool.
Tak
lama kemudian, Liverpool dapet Hadiah pinalti, setelah si itu dilanggar
sama si itu di kotak terlarang. Dan Xabi Alonso yang jadi eksekutor
pinalti sukses besar mengembalikan keadaan jadi sama kuat 3-3. Semangat
lagi deh nontonnya hehehe.
Dan skor 3-3 tidak berubah
sampai babak kedua selesai, terus dilanjut ke perpanjangan waktu, eh
tetep sama. Jadinya, pinaltian deh..... Dari sini bisa kalian liat di
video ini ye :p
sesuatu tersebut gak bisa dilakukan, atau enggak bisa dicapai. Dan
dulu, gue percaya banget dengan asas itu
Tapi, tanggal 25 Mei 2005, gue gak percaya lagi sama itu.
Jam
02.00, Gue dibangunin bokap gue karena pas itu ada pertandingan Final
Liga Champions antara Liverpool vs AC Milan. Kebetulan, Liverpool ini
adalah tim favorit gue.
Priiiiit... Babak Pertama pun dimulai. Semoga Liverpool jadi juara.
Beberapa
menit berjalan, Liverpool kejebolan 0-1, lewat tendangan volleynya
Paolo Maldini, si legenda hidup AC Milan. Gue masih santai, soalnya
pertandingan masih panjang.
Gak lama kemudian, Liverpool kejebolan lagi. Kali ini lewat Hernan Crespo. 0-2 buat Milan. Disaat seperti ini, gue mulai panik.
Dan
Liverpool pun kejebolan lagi. Crespo lagi lagi jebolin gawangnya
Liverpool yang dikawal Jerzy Dudek. 0-3 buat Milan. Dan gue mulai putus
asa, skor 0-3 sih mana bisa disamain. Akhirnya, gue pun mencoba tidur di
depan tipi meninggalkan Liverpool yang sedang berjuang di Istanbul,
Turki.
Tapi entah kenapa, pas mau tidur, gue berpikir
pikir kayaknya bakal ada sesuatu yang terjadi di babak kedua
pertandingan ini. Tapi gue juga gak tau apa.
Priiiiit...
Babak kedua pun dimulai, skor masih 0-3 buat Milan. Dalem hati gue
masih mikir pasti skor segini banyaknya gak bisa disusul sama Liverpool.
Gue nonton sambil pura pura tidur di samping bokap.
Beberapa
menit berjalan, sesuatu yang sepertinya bakal terjadi mulai menunjukkan
bahwa itu bakal bener bener terjadi. Liverpool memperkecil ketinggalan
jadi 1-3 setelah Steven Gerrard sukses jebolin gawangnya Milan yang di
kiperin sama Dida, kiper kelas wahid pada saat itu.
Belum
lama setelah Liverpool nyetak gol pertama, Liverpool nyetak gol lagi.
Kali ini tendangan Vladimir Smicer gak bisa ditepis Dida. 2-3 untuk
Liverpool.Gue mulai semangat lagi nonton Liverpool.
Tak
lama kemudian, Liverpool dapet Hadiah pinalti, setelah si itu dilanggar
sama si itu di kotak terlarang. Dan Xabi Alonso yang jadi eksekutor
pinalti sukses besar mengembalikan keadaan jadi sama kuat 3-3. Semangat
lagi deh nontonnya hehehe.
Dan skor 3-3 tidak berubah
sampai babak kedua selesai, terus dilanjut ke perpanjangan waktu, eh
tetep sama. Jadinya, pinaltian deh..... Dari sini bisa kalian liat di
video ini ye :p
You are the apple of my eye
This superspecial thing happened just like that. It's about two hearts that didn't
used to know (I didn't know her at all before xixixi), then met, being
introduced, finally being united. I am very thankful for what universe
did to me, and her :)
Yunitalailanurazizah?
I didn't know her, even met her. Until my friend show me her pictures, then I curious about her. I ask for her number, her twitter. I didn't know how I were so curious as hell. My body showed no interest, but my heart does. Really does.
And now, I really grateful to my heart for his work 1,4 years ago. Hehehe, I didn't realize that someone that haven't met before, could be fall in love together, and produced love potion that colouring every of my day. I don't care about her first thought towards me. All I just care is how we through those day ahead by keep loving each other together.
Thankyou for still supporting me since day one until now. I hope we can always support so we can reach our dreams hehe :D And for me, I just can promise you two things. First, I will be remain as ugly as this. Then, I'll never give up on you :)
31th October - now (and still counting)
I love you :)
Langganan:
Postingan (Atom)